TERNAK ITIK INTENSIF

Kelompok Belajar | Share Beternak Itik

Penyakit Aflatoksikosis

Mungkin dari para pengunjung, sudah pernah mendengar istilah penyakit aflatoksikosis pada ternak itik, terutama yang menyerang anak itik. Di mana itik yang terserang penyakit ini akan mati dengan cepat, sedangkan serangan pada itik petelur dewasa akan menyebabkan itik berhenti bertelur. Tentu saja hal ini sangat merugikan peternak. Jika demikian bagaimana cara mengantisipasinya?

  • Penyebab dan faktor apa saja yang paling mendukung serangan penyakit ini?
  • Bagaimana serangan penyakit ini?
  • Tindakan apakah yang harus dilakukan sebagai pengobatan dan pencegahannya?

Aflatoksikosis adalah singkatan dari aspergillus flavus, toksin, dan osis. Aspergillus flavus adalah penyebab penyakit ini, sedangkan toksikosis merupakan kelainan atau konsidi abnormal yang disebabkan oleh racun (toksin).

1. Aflatoksikosis adalah penyakit yang disebabkan oleh racun jamur Aspergillus flavus. Di Indonesia jamur ini banyak terdapat pada jagung, dedak, dan pada pakan berkadar air tinggi atau kurang kering.

2. Gejala penyakit ini tidak begitu jelas, seringkali itik yang menderita aflatoksikosis parah terutama yang dewasa masih terlihat sehat dan lincah berlari-lari.

Sedangkan pada anak itik yang terserang penyakit ini adalah dengan turunnya nafsu makan sehingga pertumbuhannya terhambat. Bila sudah parah akan mengakibatkan kaki itik kaku, berbaring pada sisi badan dan kemudian mati.

Gejala pada itik dewasa yang sudah mulai bertelur sama halnya dengan gejala pada anak itik, yaitu nafsu makan berkurang. Pada awalnya itik masih dapat bertelur banyak tetapi kemudian menurun drastis.

Itik tua atau dewasa yang terserang kronis, hatinya akan membesar karena tumor (benjolan), perutnya ikut membesar dan sering kali penuh cairan (busung).

c. Penyakit ini belum dapat diobati, tetapi dapat dicegah. Adapun cara pencegahannya adalah seperti berikut :

  • Hindarilah pemberian pakan basah yang sudah terlalu lama (lebih dari 15 meni).
  • Gunakan jagung dan dedak yang disimpan kering (kadar air sekitar 10%).
  • Jangan memberikan pakan dari pabrik yang sudah menggumpal. Berikan pakan yang segar, tidak berkutu dan tidak berbau apek.
  • Cucilah tempat pakan dan minuman sesering mungkin, paling sedikitnya setelah tidak ada isinya atau airnya atau sudah kotor.

Semoga dapat memberikan  manfaat, dan salam sukses.

Sumber :

Hardjosworo,Peni,Prof.Dr.Dra.Msc,Rukmiasi,M.S, Itik, Permasalahan dan Pencegahan,Jakarta: Penebar Swadaya,2001

27/06/2012 - Posted by | Penyakit Itik |

1 Komentar »

  1. Saya baru punya anak itik tapi masalahnya dia
    Jalanxa lama bingits
    Sedangkan anak2 itik lainxa
    Cepet
    Apa masalahxa?

    Komentar oleh yunani | 17/01/2015 | Balas


Tinggalkan komentar