TERNAK ITIK INTENSIF

Kelompok Belajar | Share Beternak Itik

Mesin Tetas Otomatis

RANCANG BANGUN MESIN PENETAS TELUR OTOMATIS

BERBASIS MIKROKONTROLER  ATMEGA8 MENGGUNAKAN SENSOR SHT 11

 

Perancangan dan Pembuatan Hardware

Untuk perangkat keras meliputi pembuatan rangkaian, hasil perancangan sistem baik rangkaian penunjang maupun rangkaian utama. Selain itu dibuat juga konstruksi secara mekanik.

1. Sistem Mesin Penetas Telur

Gambar 1 adalah blok diagram sistem yang menunjukkan hubungan antara mikrokontroler ATMega8 sebagai pusat kontrol dengan peripheral lainnya.

Sistem utama pada mesin penetas telur otomatis ini diatur oleh mikrokontroler. Input mikrokontroler ini diperoleh dari sensor SHT 11 untuk mendapatkan nilai suhu dan kelembaban. Data dari sensor tersebut akan ditampilkan nilainya pada LCD. Ketika suhu terlalu tinggi, maka kipas akan menyala dan lampu akan mati, sedangkan jika suhu lebih rendah dari set point maka lampu menyala kembali dan kipas akan mati. Di samping itu Water Pump akan menyemprotkan air ke busa/spons jika nilai kelembabannya lebih rendah dari set point untuk menjaga kelembapan telur agar telur tidak kering dan keras karena bisa menghambat dalam penetasan telur. Jika kelembaban terlalu tinggi, maka kipas akan menyala untuk menurunkan tingkat kelembaban dan kipas akan mati jika  kelembaban sudah normal.

2. Mikrokontroler ATMega8

ATMega8 merupakan bagian dari keluarga mikrokontroler CMOS 8-bit buatan Atmel. AVR mempunyai 32 register general purpose, timer/counter fleksibel dengan mode compare, interrupt internal dan eksternal, serial UART, programmable Watch dog Timer dan mode power saving. Beberapa dari mikrokontroler Atmel AVR mempunyai ADC internal dan PWM internal. AVR juga mempunyai In-Sistem Programmable Flash on-chip yang mengijinkan memori program untuk diprogram berulang-ulang dalam sistem menggunakan hubungan serial SPI. Sedangkan koneksi rangkaian ATMega8 dapat dilihat pada Gambar 2.

 

3. Motor DC 24 Volt

Penggunaan motor DC lebih menguntungkan apabila dibandingkan dengan motor jenis lain karena motor DC lebih mudah diatur kecepatannya dalam rentang yang lebar dan karakteristik kopel putaran yang baik. Gambar 3 merupakan rangkaian driver motor DC 24V. Pada motor DC ini diberikan suatu proteksi agar tidak terjadi korsleting pada rangkaian mikrokontroler dengan menambahkan optocoupler NPN dengan tipe 4N28 12 Volt dihubungkan dengan output mikrokontroler pada port C.5 yang dilengkapi dengan proteksi ganda dengan ditambahkan relay12 Volt.

Pemutaran secara otomatis dengan bantuan motor DC 24 Volt untuk memindahkan posisi tray di dalam mesin incubator agar terjadi sudut 25 derajat untuk tiap-tiap waktu yang ditetapkan secara berkesinambungan dan bergantian sudutnya. Pemutaran telur sedikitnya adalah 3 kali sampai 6 kali dalam 24 jam sudah lebih dari baik untuk mencegah embrio telur melekat pada selaput membran bagian dalam telur. Akan tetapi dalam mesin ini dibuat 6 kali perputaran motor dalam sehari semalam. Motor ini akan menggerakkan rak sehingga rak ini akan berubah posisi sejauh 25.6° dengan perhitungan sebagai berikut :

Pada Gambar 4 menunjukkan kondisi rak telur dalam keadaan horizontal dengan kondisi motor diam/berhenti.

Berdasarkan Gambar 5 dapat diketahui gerakan rak telur yang naik dan turun sebesar 17.9° dengan perputaran selama ± 9 detik dalam 360º. Sehingga dengan perputaran selama 9 detik cukup pelan dalam perputaran rak telur sehingga telur akan aman. Yang menyebabkan perubahan sudut adalah tuas dari poros motor. Sehingga perubahan sudutnya adalah 25.6º.

4. LCD 2×16 Karakter

Penggunaan LCD difungsikan untuk menampilkan kondisi temperatur, kelembaban, dan kondisi aktuator-aktuatornya dalam inkubator pada saat itu yang dilengkapi dengan tampilan waktu berupa detik, menit dan jam. Sehingga melalui LCD dapat diketahui kondisi mesin pada proses penetasan secara keseluruhan. Kondisi aktuator tersebut dilambangkan dengan logika “0” dan “1”, maksudnya jika logika “0” maka aktuator tersebut mati (tidak menyala), sedangkan logika “1” berarti aktuator tesebut sedang menyala (hidup).

5.  Rangkaian Driver untuk Kontrol Blower

Rangkaian ini menggunakan transistor sebagai saklar dari mikrokontroler yang dihubungkan pada port D.0 dan relay 12 Volt yang dihubungkan ke aktuator (kipas). Blower yang digunakan adalah kipas 12V DC berjumlah 2 buah yang diletakkan di dalam mesin.

Rangkaian driver blower (kipas) pada Gambar 6 dimaksudkan untuk menurunkan temperatur dan atau kelembaban jika melebihi dari setting point yang diinginkan, di samping itu juga untuk meratakan temperatur dan kelembapan dalam inkubator, sehingga kipas tersebut memiliki fungsi ganda dan sangat penting dalam proses penetasan telur. Jika temperatur dan atau kelembapan lebih tinggi daripada set point maka kipas akan menyala sampai temperatur dan atau kelembaban sesuai dengan set point yang diinginkan. Sehingga peran dari kipas ini sangat penting dalam pengontrolan temperatur maupun kelembaban dalam inkubator selama proses penetasan telur berlangsung.

6. Rangkaian Driver Untuk Kontrol Heater

Pada Gambar 7 tersebut juga menggunakan transistor sebagai saklar dari mikrokontroler yang dihubungkan pada port D.1 dan relay 12 Volt yang dihubungkan ke aktuator (lampu) sebagai pemanas inkubator.

7. Sensor SHT 11

SHT11 adalah sensor digital untuk temperatur sekaligus kelembaban pertama di dunia yang diklaim oleh pabrik pembuatnya, Sensirion Corp. Mempunyai kisaran pengukuran dari 0-100% RH, dan akurasi RH absolute +/- 3% RH. Sedangkan akurasi pengukuran temperatur +/- 0.4°C @ 25°C. Sensor ini bekerja dengan interface2-wire. Aplikasi sensor ini pada data logging, pemancar, automotive, perangkat instrumentasi dan lain sebagainya. Untuk menghubungkan sensor 2wire dengan mikrokontroler. Gambar 8 berikut merupakan rangkaian sensor kelembaban tipe SHT 11. Sensor SHT 11 ini dikoneksikan pada Port C.1 sebagai transfer data dan pada Port C.2 sebagai clock.

8. Rangkaian Driver Water Pump

Rangkaian pada Gambar 9 menggunakan transistor sebagai saklar dari mikrokontroler yang dihubungkan pada port D.2 dan relay 12 Volt yang dihubungkan ke aktuator (pompa air).

9. Flowchart Mesin Penetas Otomatis

Flowchart sistem mesin penetas telur otomatis pada Gambar 10.

 

10. Pengujian Sistem Secara Keseluruhan

Pengujian sistem secara keseluruhan ini dilakukan dengan menggabungkan semua peralatan ke dalam sebuah sistem yang terintegrasi. Tujuannya untuk mengetahui bahwa rangkaianyang dirancang telah bekerja sesuai yang diharapkan. Dari hasil pengujian selama proses dari awal penetasan sampai telur menetas ternyata kondisi peralatan masih tetap normal dan tidak terjadi gangguan yang berarti, sehingga mesin penetas telur ini sudah siap untuk diaplikasikan dalam penetasan secara otomatis yang sesuai harapan.

Demikianlah gambaran singkat tentang rancang bangun mesin penetas telur otomati berbasis Mikrokontroler ATMEGA8 menggunakan sensor SHT 11, untuk dapat dijadikan sebagai acuan dalam merencanakan pembangunan mesin penetas otomatis dan semoga bermanfaat.

Sumber : Imam Nurhadi, Eru Puspita

 

Salam Sukses !

 

12/04/2011 - Posted by | Mesin Tetas |

34 Komentar »

  1. Trims Infomasinya

    Komentar oleh AGUS | 21/04/2011 | Balas

  2. salam
    saya tertarik untuk membuat mesin tetas otomatis tersebut. tp saya tidak mgrti degn pembuatan rangkaian diatas. apakah dari pihak bpk menjual semua rangkaian tersebut?
    terimakasih.

    Komentar oleh fajar | 25/04/2011 | Balas

    • Salam kenal dan terima kasih atas kunjungan dan minatnya. Tapi maaf, untuk saat ini kami belum menjual rangkaian ataupun peralatan ini.

      Komentar oleh admin | 26/04/2011 | Balas

  3. Bagaimana cara penghitungan pakan dlm beternak itik. mohon Penjelasannya. Tq

    Komentar oleh linda jank toeland | 03/05/2011 | Balas

    • Cara pemberian pakan pada ternak itik dapat dikelompokan dalam 3 periode (1) masa starter, (2) masa grower dan (3) periode layer. Untuk selengkapnya silahkan dapatkan penjelasannya di Halaman Pakan pada blog ini, terima kasih.

      Komentar oleh admin | 06/05/2011 | Balas

  4. mantap bANGET

    Komentar oleh febry | 09/05/2011 | Balas

  5. salam
    ada yg mau saya tanyakan pd gmbar no.6
    apabila saya menggunakan relay 12v bs atau tidak?
    dan ad yg harus diganti atau tidak?
    trims

    Komentar oleh zhie awakening | 19/06/2011 | Balas

    • Fungsi transistor adalah sebagai saklar untuk mengalirkan atau memutuskan tegangan (-) ke relay. Jadi bila akan menggunakan Relay 12V atau 24V, yang perlu diperhatikan adalah tegangan input ke relay. Semoga membantu dan terima kasih atas kunjungannya.

      Komentar oleh admin | 20/06/2011 | Balas

  6. thanks yah telah berbagi dan menambah pengetahuanku

    Komentar oleh mencari | 03/07/2011 | Balas

  7. mohon maaf, apa bisa mendapat gambar lengkap dan listing programnya?

    Komentar oleh wito | 06/08/2011 | Balas

    • Terima kasih atas kunjungannya dan untuk jawabannya telah kami kirimkan ke email saudara.

      Komentar oleh admin | 07/08/2011 | Balas

      • salam kenal gan admin boleh gak saya minta dari skema rangkaian, komponen yg di butuhkan untuk pembuatan mesin tersebut skalian ama listingx gan mau nyoba juga buat nich alat untuk keperluan TA ane gan mohon di bantu dan mohon bimbingannya….

        salam

        Komentar oleh Halim | 01/11/2011

      • salam kenal gan admin boleh gak saya minta dari skema rangkaian, komponen yg di butuhkan untuk pembuatan mesin tersebut skalian ama listingx gan mau nyoba juga buat nich alat untuk keperluan TA ane gan mohon di bantu. soalnya ane juga mau buat TA, tlong gan kirimkan ke email ane, segera ya gan

        salam

        Komentar oleh Aryo Wijanarko | 12/07/2012

  8. Saya tertarik u membeli modul tersebut, apakah bisa dibuatkan dan berapa harganya

    Komentar oleh Indra gunawan | 15/10/2011 | Balas

    • Terima kasih atas kunjungannya, tetapi maaf kami tidak menjual modul tersebut.

      Komentar oleh admin | 06/11/2011 | Balas

      • pak minta listing programnya bisa

        Komentar oleh ardi | 04/07/2015

  9. punya skema timernya gak gan..yg pake pic16f84

    Komentar oleh angga | 11/11/2011 | Balas

  10. minta listingnya dooong…!!!

    Komentar oleh rifqy | 17/02/2012 | Balas

  11. boleh minta gambar rangkaiannya dan source codenya

    Komentar oleh sandi | 25/02/2012 | Balas

  12. apa rangkaian diatas bsa untk mesin tetas rak susun/kabinet?

    Komentar oleh hanief | 02/06/2012 | Balas

  13. Pak saya baru lihat blog pembuatan mesin penetas telurnya. Saya bisa dapatkan gambar skema pengontrolnya, dan daftar program eksekusinya? Saya baru mau belajar microcontroller, saya mau lihat sebagai perbandingan. terimakasih.

    Komentar oleh Boby GTG | 21/06/2012 | Balas

  14. Saya baru lihat informasi anda. Saya bisa dapat gambar rangkaian dan listing kode perintahnya? Saya butuh sebagai salah satu bahan untuk perbandingan, karena saya baru belajar mikrokontroler. atas bantuannya saya ucapkan terimakasih.

    Komentar oleh Boby GTG | 21/06/2012 | Balas

  15. Rangkain jadi Atmega8 ini di jual d pasar gak gan ?
    Thanks

    Komentar oleh obed | 06/08/2012 | Balas

  16. salam kenal Pak admin boleh gak saya minta dari skema rangkaian, komponen yg di butuhkan untuk pembuatan mesin tersebut skalian ama listingx Pak mau nyoba juga buat nich alat untuk keperluan TA Saya Pak mohon di bantu dan mohon bimbingannya….Mohon Kirimin Email Saya

    Komentar oleh Nicko Kurniawan | 10/08/2012 | Balas

  17. bolehkah saya minta source code dari rangkaian diatas,

    kalau boleh kirim ke email saya. terima kasih

    Komentar oleh bhayu septian | 26/11/2012 | Balas

    • Saya juga minta code program nya gan

      Komentar oleh Salman | 10/07/2017 | Balas

  18. Pak gimana desain mesin tetas sistem kabinet (tata letak lubang ventilasi, heater, fan, dll.) supaya terjadi pemerataan panas didalamnya.
    Terimakasih

    Komentar oleh zodi4k | 21/07/2013 | Balas

  19. Bingung ni, Minta tutorial yg lengkap dong mas…

    Komentar oleh mysapta | 22/12/2013 | Balas

  20. Min terima kasih untuk ilmunya yg sangat bermanfaat..
    Boleh saya minta listing programnya, soalnya gagal terus buat programnya..
    rezaribud@gmail.com

    Komentar oleh Reza Rizki | 27/08/2014 | Balas

  21. selamat malam mas,
    salam kenal sebelumnya, mas boleh saya minta rangkaian dan program lengkap’a, karna saya sedang membutuhkan untuk tugas akhir saya yg menggunakan sensor suhu dan motor dc. ini email saya Anggit_ekandut@yahoo.com
    terimakasih mas. .
    sukses selalu. . 🙂

    Komentar oleh eka | 30/09/2014 | Balas

  22. bisa minta skema nya secara lengkap dan file source menggunakan Bascom Avr
    buat belajar…..

    RANCANG BANGUN MESIN PENETAS TELUR OTOMATIS
    BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8 MENGGUNAKAN SENSOR SHT 11

    Komentar oleh iron | 08/10/2014 | Balas

  23. bang, tolong bisa minta source codenya… buat simulasi dgn program proteus 8…..

    Komentar oleh Verry Hendarto | 26/11/2014 | Balas

  24. mas bisa minta file program sama simulasinya? kalo boleh kirim ke brianngiri@gmail.com

    Komentar oleh briangiri | 21/02/2015 | Balas

  25. Mohon bantuannya untuk mengirimkan list programnya serta rangkaian lengkapnya.

    Komentar oleh Ito meiono harijanto | 11/10/2016 | Balas


Tinggalkan Balasan ke iron Batalkan balasan